My Family...My Life

My Family...My Life

Friday, January 14, 2011

A good Story to share…

    Well, crite ini mungkin telah dibaca atau didengar oleh kalian, tetapi,tidak akan adanya kerugian sekiranya kita dapat membaca dan mengamatinya agar dapat menjadi panduan dalam kehidupan kita sehari-harian....insyaAllah.....
 Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap 
 harinya
 selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, 
 Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
 
 pembohong,
 dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan 
 dipengaruhinya.
 

 Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan
 
 makanan,
 dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang 
 dibawanya
 kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang 
 menyuapinya
 itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari 
 sampai beliau wafat.
 

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
 
makanan setiap
 pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat 
Rasulullah SAW yakni
 Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain    tidak  bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan? 

 Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
 
 hampir tidak ada
 satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. 
 Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
 
 Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
 
 membawakan
 makanan untuk 
 seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.
 
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk 
diberikan kepada
 pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan  itu kepadanya. 

Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
 
Siapakah kamu?
 
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
 
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si
 pengemis buta itu. 

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
 susah mulut ini mengunyah. 
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
 tapi terlebih dahulu dihaluskannya  makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya. 

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
 
kepada pengemis itu,
 Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. 

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar
 
RA, dan kemudian berkata,
 
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
 ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... 

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA
 saat itu juga 
dan sejak hari itu menjadi muslim.
 

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
 SAW? 
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
 
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.
 

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah
 
baiknya kita berusaha
 meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup  melakukannya.
 
Semoga bermunafaat........

No comments:

Post a Comment